Pengalamanku Menjadi Relawan Asian Para Games 2018

Setelah selesai dengan ajang Asian Games 2018, kita disambut dengan sekuel dari olahraga terbesar di Asia yakni Asian Para Games. Ini adalah ajang olahraga untuk atlet disabilitas paling bergengsi di Asia. Sebagai seorang yang pernah menjadi relawan di Asian Games 2018, rasanya kurang afdol jika saya tidak ikut serta menjadi bagian dari acara Asian Para games 2018. Jadi tulisan kali ini adalah menceritakan pengalamaku sebagai relawan Asian Para Games 2018.

Dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim, maka inilah kisahku

Waktu pengumuman bahwa pendaftaran Asian Para Games dibuka, aku antusias untuk mendaftar. Kali ini aku mendaftar untuk divisi sport, kenapa? Karena aku sudah merasakan bagaimana bekerja di wisma atlet saat Asian Games kemarin, jadi kali ini aku ingin merasakan bekerja di area pertandingan langsung.

aku terbang
Tepat tanggal 26 agustus 2018, aku mendapat email yang berisi bahwa aku keterima sebagai relawan di bagian sport. Wah senangnya, saat menerima pengumuman itu aku sedang bertugas di wisma atlet kemayoran.

Identitas sebagai relawan
Di bulan september, aku mengikuti training atau pembekalan sebelum bertugas di Asian Para Games nanti, training-nya ga jauh berbeda dengan Asian Games kemarin seperti komunikasi, dan etiket, namun karena ini olahraga untuk atlet disabilitas, jadi aku mempelajari sedikit tentang bagaimana berinteraksi dengan disabilitas. Aku juga mempelajari bahasa isyarat sedikit-sedikit dan belajar bagaimana melipat kursi roda denga benar. Pastinya ini adalah ilmu dan pengalaman luar biasa untukku.

aku berfoto bersama teman baruku


Sepeda. Ya, itu adalah cabang olahraga dimana nanti aku akan mengabdi. Bagaimana perasaaku saat tau aku masuk ke cabor sepeda? Pastinya ada sedikit kecewa, karena jujur saja aku ingin sekali masuk ke cabang olahraga bulutangkis atau renang, tapi baiklah, aku bersyukur dan tetap akan menjalannya dengan sepenuh hati.

Tanggal 4 oktober aku sudah berada di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur. Di sinilah nantinya aku akan bertugas. Di dalam area Velodrome lumayan dingin bahkan sangat dingin, ini yang aku syukuri bekerja di Velodrome, karena tempat pertandingannya indoor atau di dalam ruangan. Tapi eh tapi, aku diberitau oleh koordinatorku bahwa bukan di Velodrome saja aku akan bertugas, tetapi juga di Sentul Internasional Sirkuit, Bogor. waduh!

paracycling velodrome skuad
 Minggu tanggal 7 oktober adalah pertamakalinya aku berada di Sirkuit Sentul Bogor, sangat panas. Tapi aku ngga boleh kalah dengan atlet-atlet disabilitas yang semangatnya sangat membara, mereka sangat menginspirasiku. Jadilah aku harus tetap ceria.

Hari pertama aku bekerja sebagai relawan Asian Para Games divisi sport para-cycling atau sepeda, aku semangat, karena aku akan mendapat ilmu baru lagi. Jadi, aku bekerja di bagian victory ceremony, dimana tugasku adalah mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan saat upacara kemenangan atlet-atlet. seperti, medali, boneka Momo (maskot Asian Para Games) dan MEDALI. Wah, aku sangat terhormat sekali bisa ditempatkan di bagian ini. Jadilah aku sangat norak saat liat medali Asian Para Games dari dekat. Medali-medali itu kemudian aku genggam dan kufoto untuk kuperlihatkan (pamerkan) kepada teman-temanku.

medali di tanganku



shine bright like a GOLD
 Selain medali, aku juga bertanggung jawab atas bendera, dalam cabang olahraga sepeda, ada 10 negara yang berpartisipasi. diantaranya Indonesia, Malaysia, Philipina, China, Iran, UAE, Jepang, Korea Selatan, India dan Singapura. Nah, ada sesuatu yang unik yang ingin aku bagikan, jadi sebelum bendera-bendera negara pemenang dikibarkan di area pertandingan, aku diberi tugas untuk membuat bendera-bendera tersebuh halus dan tidak lecek. caranya? disetrika.

Bener banget! Aku dan 4 kawanku bergantian menyetrika 40 bendera dibawah pengawasan fieldworker yang bekerja untuk panitia pelaksana. Jujur, saat diberi tugas ini, aku dan kawan-kawanku merasa tercenggang, bagaimana tidak, ini adalah pertamakalinya aku disuruh menyetrika bendera, aku takut jika nanti benderanya jadi rusak. Tapi itu semua bukan candaan atau gurauan, itu adalah kenyataan, aku dan kawan-kawanku menyetrika bendera dengan sangat hati-hati.

menyetrika bendera Korea Selatan
 Dikarenakan aku bekerja untuk victory ceremony, alhasil aku hanya akan sibuk pada saat akan ada pengalungan medali, sisanya waktu di awal aku gunakan untuk menyetrika bendera-bendera dan menonton pertandingan sekelebat. Saat mulai untuk upacara kemenangan atlet-atlet barulah aku jadi sibuk, seperti membawa bendera-bendera area pertandingan, membawa momo, dan juga medali. Hal yang membuatku terharu tentu saja saat bendera-bendera tersebut dinaikkan oleh petugas paskibra. Aku terharu bukan karena negara tersebut menang, tapi aku terharu karena bendera yang mulus itu, aku yang menyetrika. Hahahaha

Bekerja untuk divisi sport tentu sangat berbeda 180 derajat dengan benerja saat di wisma atlet kemarin, pastinya aku jadi tau bagaimana mempersiapkan suatu pertandingan olahraga dengan baik, khususnya di sektor pengalungan medali atau victory ceremony. Bikin haru.

victory ceremony skuad (tapi ngga lengkap)
Sekian kisahku menjadi relawan Asian Para Games 2018. Sampai ketemu di kisah jadi relawan selanjunya.

-sabrinahutajulu-

Comments