[Review Buku] One of Us is Lying (Satu Pembohong}

Kalo kalian bertanya ke saya tentang salah satu novel terbaik yang pernah saya baca dan sangat direkomendasikan, maka saya akan menyebut novel karya Karen M. Mcmanus yang berjudul: One Of Us Is Lying

cover buku One Of Us Is Lying


Buku yang direkomendasikan oleh kawan saya ini bercerita tentang 5 murid yang masuk ruang detensi karena membawa hp ke sekolah. Namun, tiba-tiba satu murid di ruangan tersebut terkena serangan mendadak yang mengakibatkan dia meninggal. Dan 4 orang murid yang bersamanya itu dicurigai sebagai salah satu pembunuh.

Garis besar cerita ini sebenernya adalah mencari siapa pembunuh Simon, seorang anak yang menciptakan aplikasi About That yang berisi aib murid-murid di sekolah itu. Namun polisi menemukan draft artikel yg dibuat Simon tepat di hari kematiannnya. Artikel gosip yang akan dimuat keesokan harinya oleh Simon tersebut berisikan; murid berprestasi yang curang, gadis cantik yang berselingkuh, cowok idola satu sekolah yang menggunakan doping, dan si urakan yang siap men-teler-kan satu sekolah.

Di sini saya akan menjelaskan satu per satu tokoh utama;

•Bronwyn, seorang murid cantik, berprestasi. Hampir tar tercela. Dan semua reputasinya itu hancur ketika ‘tulisan-yang-belum-dirilis-simon’ membongkar kecurangan yang dilakukannya untuk mengamankan nilai kimia selama 6 bulan kedepan setelah mencuri soal ‘yang tidak sengaja terlihat’ milik gurunya.

•Addy, gadis berambut pirang. Pernah mengikuti kontes kecantikan. Dan tetap menjadi idola di sekolah meski hanya Juara 3. Populer dan banyak teman. Namun dia menyadari siapa teman sesungguhnya ketika satu sekolah memusuhinya karena artikel yang ditulis Simon.

•Cooper, pria idaman murid perempuan. Tampan, atlet bisbol penuh prestasi. Pangeran di sekolah dan kebanggaan sang ayah. Juga disempurnakan dengan memiliki kekasih cantik yang juga idaman murid lelaki, bernama Keely. Hingga suatu hari, keely menyadari bahwa Cooper tidak mencintainya. Dan juga perempuan manapun.

Terakhir. Ijinkan saya mengenalkan tokoh favorit saya di novel ini. Nate. Seorang bandar pengedar narkoba. Yang selalu membawa motor antik kemana mana, memakai baju yang berhari-hari tidak diganti dan tinggal bersama sang ayah yang pemabuk dan sering pingsan akibat obat-obatan. Nate digambarkan sebagai pria dengan ekonomi rendah, mengedarkan narkoba untuk bertahan hidup. Namun, sisi yang saya suka (dan mungkin semua perempuan suka) terhadapnya adalah ketika dia selalu membawa situasi yang harusnya tegang, menjadi tenang. Dan seolah itu hanya sebuah lelucon.

Jujur saja, saya cemburu pada Bronwyn, karakter yang dicintai Nate di buku ini. Nate selalu bisa memperlakukan Bronwyn dengan dengan tidak bisa. Seperti saat Nate memegang tangan Bronwyn dan kemudian berkata kira-kira seperti ini:

“Bronwyn, aku bersumpah tidak akan membunuhmu hari ini ataupun hari-hari berikutnya di masa depan… sepakat?”

Dialog itu muncul saat Bronwyn mengira bahwa Nate membawanya ke hutan untuk membunuhnya karena, tak ada satupun yang tidak bisa dipercaya selama penyelidikan kematian Simon berlangsung, dan Nate berpikir bahwa siapa saja bisa membunuh Simon, bahkan gadis yang dicintainya sekalipun, Bronwyn. Tentu saja Nate bercanda soal itu  namun Bronwyn selalu serius menaggapinya dan itu yang membuat Nate suka.

Dan saya suka bagian saat Nate ingin menjahili Bronwyn dengan pura-pura sebagai orang ingin memesan sekantong heroin kepada Bronwyn di telepon. Tapi itu urung dilakukan Nate, karena mengingat Bronwyn akan menganggapnya serius, matahkan hp pemberiannya dan tak akan berbicara padanya lagi. Saya tertawa di bagian itu.

Juga, saat Nate berkata. ‘Cantik, tapi dilupakan’ yang dia gumamkan saat bertemu wanita-wanita yang menggodanya. Tentu ini membuat saya tersenyum sendiri. saya jadi membayangkan Nate berkata kepada saya: “Sabrina, kamu aneh, tapi sulit dilupakan” hehehehe…

Kalian semua tau bahwa 'cowok nakal’ selalu mendapat perhatian utama dalam sebuah buku atau film. Mereka memang berandalan namun tidak membosankan. Karen M Mcmanus ingin memasukan sisi yang 'tidak terduga’ kepada tokoh si pengedar narkoba dengan menjadikannya sosok yang membuatmu ingin lebih tau tentangnya.

Lanjut…

Buku ini sukses membuat saya tidak tidur semalaman. Azan subuh menjadi akhir saya membuka halaman terakhir. Saya selalu penasaran pada setiap lembar yang disajikan. Membuat saya terus menebak. dan memang sulit untuk ditebak dan tidak akan tertebak.

Buku ini dibagi menjadi 3 bab. Dan menggunakan sudut pandang 4 orang tokoh utama. Menarik bukan? Namun saya harus membaca dua kali pada halaman pertama karena saya belum begitu mengerti alur cerita awalnya. Setiap tokoh memiliki kisah dan rahasia mendalam yang patut dapat perhatian semua orang. Saya rekomendasikan buku ini bagi para pencita suspense/thriller.

Dan pesan terakhir saya, kau akan jatuh cinta pada su pengedar narkoba itu… dan lihat bagaimana depresi bisa membuatmu melakukan hal hal yang gila. Bahkan. Sangat gila.


Comments