dilema wc duduk tapi tetep jongkok

Di dunia yang katanya sempit ini, kita banyak menemui peraturan ataupun tanda larangan di manapun. Contohnya di kereta, kalian pasti banyak menemukan tanda larangan ini itu, seperti dilarang berjualan, dilarang makan dan minum, dilarang ngamen, dilarang membawa duren, dilarang membawa bakul tape, dilarang membawa senjata tajam dan berbagai larangan lainnya. Selain di kereta, di bus trans jakarta juga bisa kita temui beberapa peraturan yang di tempel pada bis. Seperti dilarang makan dan minum, dilarang membawa senjata tajam, ya pokonya hampir-hampir sama lah dengan peraturan di dalam kereta. Tapi ada satu larangan yang menurut saya sih, ngga perlu diberitahu. Yaitu dilarang mengangkat rok perempuan. Beneran. Ini ada lho. Saya yang waktu pertama kali liat tanda larangan ini rada syok. Syok karena kok kaya gini aja harus dikasih tau. Dalam hati saya berteriak "Helooowwww plis deh. Yaiyalah. Dimana mana ngangkat rok itu ya ga boleh lah."

Lain di kendaraan umum, lain juga larangan yang tertulis di toilet. Saya ini termasuk picky dalam memilih toilet. Saya ngga bisa melakukan tugas alam di toilet yang bau tangki sedot tinja meleduk. Nehi nehi nehi... Saya lebih sudi menahan sampe nemu toilet yang cocok dibanding harus memaksa membuangnya di toilet yang tidak sreg di hati. Dan kemudian perut saya buncit karena kelamaan nahan. Ihhhh

Saya sih ngga peduli mau toilet duduk atau jongkok, saya terima dengan senang hati, selama toilet itu bersih. Ya meskipun toiletnya mengharuskan manusianya untuk duduk, tapi saya ngga pernah mau duduk.

Wc Duduk. sumber: Tokopedia.com
 Kalian pasti pernah menemukan, atau bahkan sering melihat tanda dilarang jongkok pada wc duduk. Biasanya peraturan ini terdapat di pusat perbelanjaan yang toiletnya itu wc duduk. Di kantor-kantor-pun juga sama, pokonya dilarang jongkok pada wc duduk. Saya akan berbagi rahasia (aib) pada pembaca semua. Jadi, saya selalu jongkok pada wc duduk. (Penting ngga sih rahasia ini?) Jajajaja (ketawa online orang brazil) Sebersih apapun toiletnya, sehigienis apapun wcnya, wait... higienis? ya itulah, pokonya saya nggak pernah duduk di wc duduk.

Saya berusaha damai dengan kebiasaan saya yang pernah dibilang kampungan ini. Ya! Saya pernah dibilang kampungan, karena jongkok di wc duduk. Jadi ceritanya, saya jongkok di wc duduk (seperti biasa, tak lekang oleh waktu) dengan sendal yang masih saya pakai. Saya ngga sadar kalo sandal saya itu rada becek karena kena air. Nah, pas saya mau keluar toilet, biasanya saya selalu cek lagi kondisi si wc duduk. Apakah meninggalkan kesan yang baik atau ngga (apasih), ya pokonya, saya selalu ngeliat si wc itu. Entah ada bisikan jin apa, saya tumben-tumbenan ngga ngecek kondisi wc duduk yang sudah saya dzolimi itu dan saya langsung cuci tangan di westafel. Ngga lama kemudian, ada mba-mba langsung masuk ke toilet bekas saya pakai tadi, tiba-tiba...

"Anjrit! siapa nih... Kampungan banget sih! Toilet duduk kok malah jongkok!"

Saya yang saat itu ngga tau apa-apa, dan pasang tampang muka anak ayam warna warni, tiba-tiba kaget bukan main, dan buyar pikiran saya tentang kegantengan Lee Min Ho.

Tanpa ba bi bu, saya langsung pergi dari toilet dan kembali duduk di meja saya seolah tak pernah terjadi apa-apa. Saya sih ngga ngeliat muka si mba-mba itu dengan jelas, tapi itu justru bagus. Soalnya kalo sampe saya tau mukanya, bisa-bisa dia selalu hadir di setiap toilet dengan cw duduk dan berkata "Heyy kampungan! Duduk kamu! Jangan jongkok
!" Hhhhiiiiiii ngeri kan...

Jujur aja sih, saya ngga begitu tersiksa dengan keberadaan wc duduk yang mulai menguasai gedung-gedung di Jakarta. Selama ngga ketahuan, saya akan tetap jongkok. Tapi, ada yang lebih parah lagi dari keberadaan si wc duduk ini. Wc duduk seolah mulai menyesuaikan diri dengan sifat manusia. Yaitu malas.

Kalian tau, wc duduk itu diciptakan karena manusia males jongkok. Nih ya, kalo kalian jongkok, otomatis dengkul kalian akan menekuk dan mulai kena serangan-serangan kecil seperti kram dan kesemutan. Nah, makanya diciptakanlah wc duduk. Dan seperti biasa, manusia selalu ngga pernah puas. Karena saat tugas alam selesai dikerjakan, langkah berikutnya adalah membersihkannya. Kalo wc duduk itu biasanya udah sepaket dengan selang air untuk membasuh bagian bawah, karena proses mengambil selang itu butuh tenaga dan waktu, maka manusia kembali membuat yang lebih aneh lagi. Keanehan ultimate itu adalah adanya pancuran air mini di bawah wc duduk.

Apakah kalian pernah menemukannya? Pancuran kecil itu terletak di belakang si wc duduk. Biasanya toilet model begini, ada di tempat-tempat yang menengak ke atas. Nah, kalo saya nemu toilet 3 in 1 kaya begini, saya langsung ngga jadi pipis. Serius. ampun deh. Saya penah, kebelet BAB di sebuah mal, kemudian saat saya cek toiletnya, yap! Toilet 3 in 1. Kalo toilet duduk namun masih pake selang air, saya masih bisa maafkan, tapi kalo modelnya 3 in 1 gini, sori sori sori jek, saya tahan.

Eh tapi kalian tau ngga sih, kepanjangan dari WC itu apa? Kenapa namanya ngga CW aja? Jangan sampe kalian ngga tau nih, duh! Jadi menurut Wikipedia WC adalah sigkatan dari bahasa Inggris: water closet, adalah perlengkapan rumah yang kegunaan utamanya sebagai tempat pembuangan kotoran , yaitu air seni dan feses. Jadi gimana? Nambah lagi kan ilmu kalian.

Masih ngomongin perihal wc duduk tapi tetap jongkok adalah, kenapa kita harus jongkok ketika membuang kotoran? soalnya, katanya nih, usus kita seperti tesendat saat kita mau BAB dengan posisi duduk. Nah, sebaliknya, kalo kita jongkok, usus tidak akan tersendat dan dengan leluasa mengeluarkan sisa sisa makanan itu dengan lancar. Plung... Plung... Plung... Selengkapnya mengenai sehatnya jongkok saat BAB, kalian bisa baca di sini.

Pokonya mah, hidup jongkok! karena jongkok adalah budaya!

-sabrinahutajulu-

Comments