Indonesia digemparkan oleh berita yang datang dari pedangdut Via Vallen. Setelah berita tentang kehamilan Luncinta Luna atau yang lebih kenal dengan nama Muhammad Fattah, yang ternyata hoax, kali ini penyanyi yang terkenal lewat lagu 'Sayang' itu mengegerkan seluruh persatuan warganet generasi milenial tanah air. Berawal dari postingan instastory Via tentang pelecehan yang diterimanya dari seorang pemain sepakbola terkenal (tapi saya ngga kenal) sebut saja namanya Marko Simic, yang diduga mengirim sebuah gambar yang meminta Via untuk datang ke kamarnya dan bernyanyi dengan menggunakan baju seksi. Sontak postingan via tersebut ramai dibanjiri komentar netizen yang mulutnya luar biasa Afgan (sadis). Kubu-pun terpecah menjadi dua. Kubu #BelaVia dan kubu #ViaLebay. Kamu kubu mana nih?
Lini masapun penuh dengan ulasan tentang pelecehan yang diterima Via Vallen. Bahkan beberapa media menyebut terang-terangan nama pelaku yang diduga melakukan hal yang kurang pantas tersebut. Bahkan beberapa media juga sudah memuat tanggapan dari klub persija, klub tempat Simic bernaung.
Via Vallen. Sumber: The Jakarta Post |
Kasus Via Vallen bukanlah hal yang baru di Indonesia. Beberapa artis perempuan indonesia, sebut saja Dewi Perssik juga pernah mengalami hal serupa. Bahkan kasus untuk Dewi Perssik ini bida dikatakan lebih parah. Dalam suatu momen acara, dewi perssik diminta untuk (maaf) bertelanjang oleh salah satu tokoh masyarakat 'yang kalian sendiri cari tau saja siapa orangnya'. Masih banyak lagi Via Vallen dan Dewi Perssik lainnya di luar sana yang mengalami pelecehan serupa. Eh, tapi apa benar yang dialami Via Vallen itu masuk kategori pelecehan?
Dilansir dari vemale.com, menurut Psikolog Tara de thouars, BA, M.Psi, Perempuan sejatinya berhak melindungi dirinya saat mengalami sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. Jadi jika memang Via merasa terganggu dengan pesan genit tersebut, itu sudah bisa dibilang memang dia dilecehkan.
Yup! Sayapun, jika mendapat pesan tersebut, pastinya akan merasa sangat terganggu dan sangat dilecehkan sebagai perempuan. Tapi, tidak untuk beberapa netizen yang menyebut bahwa hal yang dilakukan Via Vallen tersebut terlalu lebay. What?
Saya ngga akan screenshot tulisan beberapa netizen yang profile picturenya memperlihatkan jika dia seorang perempuan. Perempuan-perempuan itu justru menyalahkan Via, bahkan bereka menyebut bahwa Via hanya pamer dan ingin memberi tau semua orang jika ada bule yang sedang menggodanya. What the f&ck?! ada juga yang menyebut bahwa itu adalah pujian yang diberikan orang barat jika menyukai perempuan. Aduhhh... Mau tau ngga yang lebih parah lagi? Ah sudahlah. Saya ngga ada hati untuk mengkopi hutajatan netizen yang luar biasa kebangetan itu.
Aduh, maaf ya keceplosan. tapi beneran deh. kok bisa ada lho manusia jenis macam itu yang hidup di muka bumi? Benar-benar sudah hilang rasa empati di hati netizen Indonesia. Atau jangan-jangan mereka yang mem-bully Via itu sudah terbiasa diperlakukan serupa? Sehingga menganggap yang dialami Via itu adalah hal yang biasa? Oh My Loooorrrddddd!!!
Rasa-rasanya, susah sekali menjadi perempuan di negeri ini. Melihat perempuan yang memakai rok mini di jalan dan kemudian dilecehkan oleh laki-laki, seperti cat calling, justru malah si perempuan yang disalahkan, mengapa memakai pakaian terbuka di tempat umum. Ckckck. Bahkan perempuan yang sudah berusaha menutup badannya saja masih ada sempat laki laki yang juga menggodanya. Dan tetap saja, perempuan yang kembali disalahkan.
Saya pernah membaca sebuah status di sosial media yang mengatakan bahwa para perempuan harus menjaga pakaiannya, agar laki-laki dapat menjaga pandangannya. Duh, mau berkata kasar ngga sih?! Kenapa jadi laki-laki manja banget ya?! Ngemis-ngemis untuk minta dihormati padangannya. Itu sih otak mereka aja yang isinya cairan keju basi. Kalo mereka merasa terganggu dengan pemandangan perempuan yang menggunakan pakaian minim, harusnya mereka bisa antisipasi dong. Seperti menundukkan kepala, atau istigfar dalam hati dan mendoakan agar si mba-mba yang menggangu pemandanngannya itu agar bisa berbusana yang sesuai.
Dalam shahih Muslim dari Jarir bi Abdullah berkata:
“Saya bertanya kepada Rasulullah Saw tentang pandangan tiba-tiba. Maka, beliau memerintahkanku untuk memalingkan pandanganku.”
jadi jelas kan? Laki-laki yang harus tundukkan padangan. Yaaa.. Kalo perempuan juga mau menghindari pelecehan di dunia nyata maupun dunia maya, hendaklah berpakaian yang sesuai. Ke masjid pakai mukena, ke kolam renang pakai baju renang, ya pokonya harus sesuailah. Dan jangan lupa untuk selalu meminta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa di manapun dan kapanpun.
Rasulullah bersabda:
"Wanita itu aurat, jika ia keluar dari rumahnya maka setan mengikutinya. Dan tidaklah ia lebih dekat kepada Allâh (ketika shalat) melainkan di dalam rumahnya"
Comments
Post a Comment