Mungkin masih terbesit di benak para pecinta bulutangkis, bahwa 4 bulan jelang olimpiade yang akan digelar Agustus 2016 di Rio De Janeiro Brazil, pebulutangkis asal negeri Sakura, Kento Momota dijatuhi hukuman tidak boleh mengikuti turnamen bulutangkis hingga waktu yang belum ditentukan. Saat itu, usia Momota baru menginjak 21 tahun dan sedang dalam karir yang cemerlang. Momota berhasil menjuarai Indonesia Open di tahun 2015 dan menyabet medali perunggu dalam kejuaraan dunia bulutangkis di tahun yang sama.
Momota bersama rekan se-timnas bulutangkis Jepang, Kenichi Tago, mengakui telah berjudi di sebuah kasino di Jepang, dikutip CNN, Momota menggunakan uang hasil dari bermain bulutangkis untuk berjudi.
Tepat pada 10 April 2016, Kento Momota dan Kenichi Tago melakukan permintaan maaf kepada publik sambil berurai air mata. Kenichi Tago mengatakan bahwa, agar dirinya saja yang dihukum untuk tidak boleh bermain bulutangkis selamanya, namun jangan Momota.
"Meski saya tahu ia menyiapkan diri ke Olimpiade, saya tidak menghentikan Momota dari pergi (ke kasino). Saya tak peduli dengan hukuman saya, bahkan jika saya tak bisa bermain bulutangkis lagi. Keinginan saya adalah Anda semua memberikan Momota kesempatan lainnya." ungkap Tago dikutip CNN.
Momota yang saat itu menjadi harapan tunggal putera Jepang untuk membawa medali emas di olimpiade, pupus sudah. Dengan penuh penyesalan dan berurai airmata Momota membungkukkan badan dan meminta maaf.
Setelah menjalani masa hukuman untuk tidak belaga dalam ajang bulutangkis, Momota akhirnya kembali ke area lapangan. Badminton Asia Championships yang digelar di Wuhan China tahun 2018 menjadi laga 'perdana' Momota pasca diskors. Untuk berhasil naik podium tertinggi, Momota harus melakukan pelawan sengit dengan pemain kelas wahid seperti Chen Long dan Lee Chong Wei.
Tak berhenti di situ, Momota kembali jadi juara pada perhelatan Indonesia terbuka dan Jepang terbuka 2018, Momota juga menjadi Runner up pada ajang Malaysia terbuka dan yang baru saja selesai digelar yakni China terbuka.
Kento momota lahir di Kagawa Jepang pada 1 September 1994. Tunggal putera nomer 2 dunia itu telah memenangkan 239 (BWF- 24 September 2018) pertandingan selama karir profesionalnya di dunia bulutangkis. Kini Momota kembali berambisi merebut gelar juara Korea terbuka yang sebentar lagi akan diselenggrakan di SK Handball Stadium, Seoul, Korea Selatan.
Rentetan pretasi yang ditorehkan oleh Momota pasca diskors, mengingatkan saya dengan bangkitnya pebulutangkis andalan Malaysia, Lee Chong Wei di tahun 2014. Jika momota terkena kasus judi sehingga dia dibekukan dari pertandingan, Lee Chong Wei dinyatakan positif mengunakan doping saat itu. Asosiasi Bulutangkis Malaysia telah mengkonfirmasi dan siap menjatuhi hukuman kepada Lee Chong Wei, yakni dilarang mengikuti turnamen selama 2 tahun. Sempat ingin gantung raket, akhirnya Lee Chong Wei mengajukan banding yang membuatnya hanya menjalani hukuman dilarang tanding selama 8 bulan.
Selesai dengan hukumannya Lee Chong Wei menampakkan diri pada ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang digelar di Istora Jakarta tahun 2015. Lee Chong Wei mempersembahkan medali perak untuk negaranya. Sejak saat itu, Lee Chong Wei bangkit dengan mengikuti berbagai turnamen, hingga menjadikannya berada di posisi 1 dunia.
Inilah mental juara yang sedang diperlihatkan Momota dan Lee Chong Wei, di saat performa terbaiknya sedang dikeluarkan, tiba-tiba harus terjun bebas ke peringkat bawah karena kasus yang dihadapinya, namun saat kembali, mereka bangkit dan membalikkan keadaan sebagai pebulutangkis terbaik. Kita mengetahu bagaimana hancurnya perasaan Momota saat tidak bisa tampil di ajang Olimpiade 2016, namun ketika kesabaran terus ditanam di dalam diri Momota, kini Momota telah pada penampilan terbaiknya. Perjuangan yang dilalui Momota tidak mudah, namun usahanya untuk menjadi salah satu pebulutangkis nomor satu saat ini patut diancungi dua jempol.
-sabrinahutajulu-
Momota bersama rekan se-timnas bulutangkis Jepang, Kenichi Tago, mengakui telah berjudi di sebuah kasino di Jepang, dikutip CNN, Momota menggunakan uang hasil dari bermain bulutangkis untuk berjudi.
![]() | ||||||||
kento momota. (sumber foto: The Hindu) |
"Meski saya tahu ia menyiapkan diri ke Olimpiade, saya tidak menghentikan Momota dari pergi (ke kasino). Saya tak peduli dengan hukuman saya, bahkan jika saya tak bisa bermain bulutangkis lagi. Keinginan saya adalah Anda semua memberikan Momota kesempatan lainnya." ungkap Tago dikutip CNN.
Momota yang saat itu menjadi harapan tunggal putera Jepang untuk membawa medali emas di olimpiade, pupus sudah. Dengan penuh penyesalan dan berurai airmata Momota membungkukkan badan dan meminta maaf.
Setelah menjalani masa hukuman untuk tidak belaga dalam ajang bulutangkis, Momota akhirnya kembali ke area lapangan. Badminton Asia Championships yang digelar di Wuhan China tahun 2018 menjadi laga 'perdana' Momota pasca diskors. Untuk berhasil naik podium tertinggi, Momota harus melakukan pelawan sengit dengan pemain kelas wahid seperti Chen Long dan Lee Chong Wei.
Tak berhenti di situ, Momota kembali jadi juara pada perhelatan Indonesia terbuka dan Jepang terbuka 2018, Momota juga menjadi Runner up pada ajang Malaysia terbuka dan yang baru saja selesai digelar yakni China terbuka.
Kento momota lahir di Kagawa Jepang pada 1 September 1994. Tunggal putera nomer 2 dunia itu telah memenangkan 239 (BWF- 24 September 2018) pertandingan selama karir profesionalnya di dunia bulutangkis. Kini Momota kembali berambisi merebut gelar juara Korea terbuka yang sebentar lagi akan diselenggrakan di SK Handball Stadium, Seoul, Korea Selatan.
Rentetan pretasi yang ditorehkan oleh Momota pasca diskors, mengingatkan saya dengan bangkitnya pebulutangkis andalan Malaysia, Lee Chong Wei di tahun 2014. Jika momota terkena kasus judi sehingga dia dibekukan dari pertandingan, Lee Chong Wei dinyatakan positif mengunakan doping saat itu. Asosiasi Bulutangkis Malaysia telah mengkonfirmasi dan siap menjatuhi hukuman kepada Lee Chong Wei, yakni dilarang mengikuti turnamen selama 2 tahun. Sempat ingin gantung raket, akhirnya Lee Chong Wei mengajukan banding yang membuatnya hanya menjalani hukuman dilarang tanding selama 8 bulan.
Selesai dengan hukumannya Lee Chong Wei menampakkan diri pada ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang digelar di Istora Jakarta tahun 2015. Lee Chong Wei mempersembahkan medali perak untuk negaranya. Sejak saat itu, Lee Chong Wei bangkit dengan mengikuti berbagai turnamen, hingga menjadikannya berada di posisi 1 dunia.
Inilah mental juara yang sedang diperlihatkan Momota dan Lee Chong Wei, di saat performa terbaiknya sedang dikeluarkan, tiba-tiba harus terjun bebas ke peringkat bawah karena kasus yang dihadapinya, namun saat kembali, mereka bangkit dan membalikkan keadaan sebagai pebulutangkis terbaik. Kita mengetahu bagaimana hancurnya perasaan Momota saat tidak bisa tampil di ajang Olimpiade 2016, namun ketika kesabaran terus ditanam di dalam diri Momota, kini Momota telah pada penampilan terbaiknya. Perjuangan yang dilalui Momota tidak mudah, namun usahanya untuk menjadi salah satu pebulutangkis nomor satu saat ini patut diancungi dua jempol.
-sabrinahutajulu-
Comments
Post a Comment