Pengamalanku Menjadi Relawan Asian Games 2018

hampir sebulan lamanya saya ngga bikin tulisan baru. mungkin ada beberapa dari teman-teman yang menantikan tulisan ini. tulisan tentang gimana rasanya jadi relawan Asian Games 2018 departemen Athlete Village & Service di Kemayoran, Jakarta.

dengan mengucapkan bismillahirohmanirohim, saya akan mulai berkisah

tepat di hari senin tanggal 13 Agustus 2018, saya mulai aktif bekerja menjadi relawan di Wisma Atlet, Kemayoran. Di hari pertama bertugas pastinya ada rasa deg-degan dan khawatir. khawatir kalo nanti saya bakal bikin malu atau kecewa orang-orang. yang lebih bikin takut lagi adalah, takut bikin malu wajah indonesia. dengan segenap keyakinan dan tekad yang bulat, sayapun masuk ke lingkungan wisma atlet.

aku
wisma atlet kemayoran terdiri dari 7 tower, yang masing-masing tower berisi beberapa negara. seperti saya, bekerja di tower 7, dimana tower itu menjadi tempat tinggal kontingen negara Afganistan, Pakistan, Maldive, Laos, Kamboja, Mongolia, Bangladesh, Vietnam, Tajikistan, Srilanka, dan Timor Leste. Saat itu saya di tempatkan di dalam tower 7 dan mulai menyapa atlet-atlet yang tinggal di tower saya. jujur, tak ada satupun atlet yang saya kenal dari negara yang sudah saya sebutkan tadi, awalnya Singapura akan ditempatkan di tower 7, lalu mendadak dipindahkan ke tower lain, saya jadi sedih, jadi ngga bisa ketemu joseph schooling, deh.

2 Hari saya berjaga di dalam tower membuat saya agak jenuh, pasalnya saya terus berada di dalam tower 7, saya tidak bisa keluar, keluar hanya untuk makan dan sholat saja. pemandangan yang saya lihat juga itu-itu saja, atlet yang saya lihat juga dia lagi dia lagi, sayapun mulai mengambil keputusan.

aku sedang bertugas
 di hari ke tiga bekerja, saya memilih lokasi kerja di acreditation atau welcoming zone. awalnya saya hanya mau mencari suasana baru saja, pasalnya acre menjadi gerbang masuk bagi para atlet-atlet yang mau masuk maupun keluar dari wisma, terlebih lagi, saya bisa melihat atlet-atlet dari 45 negara yang sedang berkegiatan di sekitaran wisma, seperti olahraga, ataupun atlet yang mau berangkat bertanding atau latihan.

aku merenung
Tugas saya di wisma atlet ngga terlalu sulit sebenarnya. Saat saya bertugas di acre, saya menyambut kontingen negara yang akan tinggal di tower saya, yaitu tower 7. Waktu itu saya mengantar kontingen negara Laos, Srilanka, Vietnam, Pakistan dll. Saya juga sering membantu kontingen dari negara yang tidak tinggal di dalam tower saya. Seperti saat saya mengantar kontingen negara hongkong, India, Taipe dan beberapa negara lainnya. Saya merasa sangat senang bekerja di acre, karena kesempatan saya bertemu atlet favorit saya terbuka sangat sangat sangat lebar. contohnya adalah saat saya bertemu Joseph Schooling untuk pertama kalinya di wisma atlet, saat itu dia baru saja tiba. tepat di tanggal 17 agustus. entah bagaimana lagi saya merangkai kata-kata untuk mengutarakan betapa bahagianya saya bisa bertemu dengannya. Saya mulai mengagumi Schooling pasca Olimpiade Rio 2016, dia adalah manusia singapura pertama yang bisa memberikan emas untuk negaranya dalam ajang olimpiade.

bergaya
Kami para relawan sebenarnya tidak diizinkan untuk mengobrol akrab dengan atlet-atlet, ataupun menggeret koper miliknya (kecuali jika diminta), mengobrolpun jika hanya si atlet ingin butuh sesuatu atau mereka yang memulainya terlebih dahulu. tapi, saya tidak bisa seperti itu. Jadi saat kontingen negara srilanka datang, saya berinisiatif untuk membantu membawakan kopernya menuju tower. di sela-sela berjalan, dia bertanya banyak tentang saya, mereka menanyakan nama saya dan juga tentang indonesia. Jujur, saya bangga banget kalo lagi ceritain indonesia ke para tamu-tamu negara. sayapun juga ikut bertanya ke mereka tentang negara mereka, mereka juga dengan senang hati menceritakannya.

aku (lagi)
hal yang paling menghibur saat di wisma atlet pastinya saat malam tiba. jika kalian para pembaca saya di sini sering liat IG story saya tentang panggung kecil-kecilan yang ada di wisma, nah di situlah para atlet berkumpul untuk dihibur sama penyanyi dangdut yang entah direkrut darimana. Tempat itu dinamakan Amphitheater. di situ pula saya pertamakali bertemu dengan Balderadeen Naser, atlet asal Irak yang jadi viral karena bisa bahasa indonesia dan bisa menyayikan lagu kebangsaan indonesia. dia juga sering memuji para ralawan, dengan bilang 'Kamu Cantik''Kamu Gantang''Bobo dulu ye' dan 'Indonesia cucok meong'. sebenernya, Amphitheater adalah lokasi strategis untuk bisa berkenalan dengan atlet favorit.

aku punya teman
Amphitheater adalah tempat para atlet menyalurkan bakat terpendamnya selain bertanding olahraga. seperti bernyanyi, nge-rapp hingga joged-joged bareng penyanyi dangdut jebolan karawang. Pokonya Amphitheater adalah pusat hiburan untuk atlet-atlet, karena di kamar mereka tidak ada fasilitas TV.

aku disiksa
 Kalo kalian bertanya tentang pengalaman yang ga akan saya lupa itu apa, saya ngga bisa sebutkan. pastinya setiap hari di wisma atlet adalah pengalaman berharga saya. selain bisa berkesempatan lebih dekat dengan atlet-atlet, saya juga bisa menjalin pertemanan dengan mereka, hingga tulisan ini publish, saya masih keep contact dengan mereka. senangnya.

aku dan teman baruku
 Tiada kata menyesal telah mendedikasikan waktu dan tenaga saya untuk tugas negara ini. Selama bekerja saya sangat menjaga nama bangsa Indonesia, ya meskipun kadang masih suka petakilan dan cengegesan, tapi masih dalam batas yang wajar dan juga untuk menghibur diri sendiri. asian games telah usai dan berjalan aman lancar jaya, tapi bagi saya pribadi masih ada kerikil-kerikil yang tidak akan pernah nampak, yang banyak saya alami selama di wisma atlet. seperti waktu saya 'disemprot' kontingen negara (gabisa saya sebutkan namanya) saat saya sedang mengantar dia menuju towernya. mendinglah gitu ya dia ngomel-ngomel ke saya pake bahasa inggris, jadi saya bisa ngerti, tapi dia ngoceh dengan bahasa dia yang ga saya ngerti sama sekali. tapi itu gapapa, bagian dari kerjaan, untuk indonesia.

yang pendek yang ceria
sebagai penutup, saya ingin mengucapkan ucapan terimakasih yang banyak kepada orang-orang yang telah mempermudahjalan saya sehingga bisa menjadi relawan asian games. ini adalah salah satu pengalaman yang indah, yang bisa saya bagikan ke kalian semua, mungkin ada kisah-kisah yang terlewat atau tidak bisa saya ceritakan di sini, tapi kalo kalian mau kisah detail se detai-detailnya, bisa langsung ajak saya mengobrol, dengan super senang hati akan saya ceritakan. hehe

-sabrinahutajulu-

Comments